Foto : BKSDA Kabupaten Mukomuko saat hendak memasang perangkap harimau. dok. Bambang Saputra
HARIAN SEMARAK BENGKULU, MUKOMUKO – Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Bengkulu mengambil langkah untuk mengatasi konflik antara harimau dan manusia di Kabupaten Mukomuko.
Salah satu upaya yang dilakukan BKSDA Provinsi Bengkulu adalah dengan menerjunkan personel yang bersiaga di Desa Tunggal Jaya Kecamatan Teras Terunjam.
Kepala Resor BKSDA Kabupaten Mukomuko, Damin mengatakan, keberadaan petugas dari BKSDA ini untuk memantau situasi dan mengantisipasi potensi konflik.
“Langkah ini diambil setelah sejumlah insiden yang memicu kekhawatiran masyarakat setempat,” Kepala Resor BKSDA Kabupaten Mukomuko, Jum’at (24/01 /2025).
BACA JUGA : Rumah Milik Warga Desa Retak Ilir Mukomuko Ludes Terbakar
BACA JUGA : 4800 Warga Kabupaten Mukomuko Sudah Terdaftar Haji
Kepala Resor BKSDA Kabupaten Mukomuko menjelaskan, hingga saat ini tim BKSDA masih terus berada di lapangan untuk memastikan kondisi aman.
“Petugas dari BKSDA tetap siaga dan terus memantau situasi wilayah, ” jelas Kepala Resor BKSDA Kabupaten Mukomuko.
Kepala Resor BKSDA Kabupaten Mukomuko menerangkan, jika ada laporan terkait jejak harimau, pihaknya akan segera melakukan pengecekan ke lokasi.
“Kalau ada laporan jejak harimau, akan langsung kita tindaklanjuti. Iya, untuk memastikan langkah penanganan lebih lanjut.
BACA JUGA : RSUD Mukomuko Dapat Tambahan 10 Unit Mesin Cuci Darah
BACA JUGA : Hut Kabupaten Mukomuko ke 22 Bakal Digelar Februari, Ini Jumlah Anggaranya
Selain itu, ujar Kepala Resor BKSDA Kabupaten Mukomuko, pihaknya sudah memasang 3 perangkap harimau di lokasi rawan serangan.
Menurutnya, 3 perangkap yang dipasang sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) selama 21 hari.
“Sudah kita pasang 3 buah perangkap, tapi sampai sekarang belum ada tanda-tanda kehadiran harimau di sekitar lokasi. Iya, pemasangan sesuai dengan SOP,” ujar Kepala Resor BKSDA Kabupaten Mukomuko.
Kendati demikian, Kepala Resor BKSDA Kabupaten Mukomuko
BACA JUGA : Warga Desa Sidodadi Mukomuko Ditemukan Tewas di Perkebunan Sawit
Untuk menangani situasi ini, BKSDA mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama saat beraktivitas di luar rumah atau di area kebun.
Saat disinggung kekuatiran masyarakat pasca insiden penyerangan harimau yang menimbulkan korban jiwa, Kepala Resor BKSDA Kabupaten Mukomuko menyarankan agar warga tetap beraktivitas seperti biasa dengan kewaspadaan yang tinggi.
“Jangan sampai ketakutan ini justru dimanfaatkan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Silahkan beraktivitas namun tingkatkan kewaspadaan,” kata Kepala Resor BKSDA Kabupaten Mukomuko.
Kepala Resor BKSDA Kabupaten Mukomuko berkomitmen untuk terus memantau dan menangani konflik ini hingga situasi kembali kondusif.
Dia berharap, konflik harimau ini dapat segera diatasi, sehingga keamanan warga dan kelestarian satwa liar dapat terjaga dengan baik. (**)