Foto : Said Jauhari, Kepala Seksi Wilayah I Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu. (HARIAN SEMARAK BENGKULU/Bambang Saputra)
MUKOMUKO, HARIAN SEMARAK BENGKULU – Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Bengkulu menyebut, adanya perambahan hutan menjadi salah satu pemicu harimau keluar dari habitatnya.
Kepala BKSDA Provinsi Bengkulu, Hifzon Zawahiri, S.E melalui Kepala Seksi Wilayah I Said Jauhari kepada hariansemarakbengkulu.com mengatakan, beberapa faktor penyebab populasi dan habitat harimau berkurang secara drastis di antaranya perburuan oleh manusia, pembukaan hutan untuk lahan pertanian, perkebunan, dan pembukaan kawasan untuk permukiman.
Dijelaskan Kepala Seksi Wilayah I BKSDA Provinsi Bengkulu, selain populasi dan habitat, pembukaan hutan untuk lahan pertanian juga menjadi salah satu alasan harimau turun gunung hingga masuk ke permukiman atau perkebunan.
BACA JUGA : Pengusaha Asal Kabupaten Mukomuko Akui Kuasai Ratusan Hektare HPT
BACA JUGA : LSM Front Pembela Rakyat Kabupaten Mukomuko Berharap, Oknum Penguasa yang Kuasai HPT ‘Nyanyi’
“Iya bener. Habitat sangat berpengaruh keberadaan harimau. Jika habitat (harimau) rusak, sudah tentu rumah hidupnya menjadi terganggu sehingga berpengaruh juga kepada satwa makanan harimau, seperti babi hutan, rusa, dan satwa pakan lainnya untuk harimau,” kata Kepala Seksi Wilayah I BKSDA Provinsi Bengkulu, Selasa (11 /02 /2025) melalui pesan singkat WhatsApp.
Selain itu, ujar Kepala Seksi Wilayah I BKSDA Provinsi Bengkulu, harimau bisa keluar dari habitatnya lantaran satwa pakan berkurang di alam, seperti babi hutan berkurang akibat perburuan babi hutan.
“Jadi banyak faktor – faktor yang menyebabkan harimau turun gunung. Selain habitat yang rusak karena ulah manusia, ketersediaan makanan seperti babi habis diburu, babi yang terserang flu sehingga pakan harimau jadi berkurang dan harimau mencari ternak warga untuk mempertahankan hidupnya,” ujar Kepala Seksi Wilayah I BKSDA Provinsi Bengkulu.
BACA JUGA : Dinas LHK Provinsi Bengkulu Bakal Laporkan Oknum Pengusaha yang Kuasai HPT ke Gakkum Kementerian Kehutanan
BACA JUGA : LSM Rumus Institute Kecam Tindakan Oknum Penguasa Asal Kabupaten Mukomuko yang Kuasai HPT
Saat disinggung apakah konflik negatif antara bintang buas dengan manusia yang terjadi di Desa Tunggal Jaya Kecamatan Teras Terunjam Kabupaten Mukomuko hingga menelan korban jiwa beberapa waktu yang lalu disebabkan oleh rusaknya hutan termasuk hutan produksi terbatas (HPT) di wilayah Kabupaten Mukomuko.?. Kepala Seksi Wilayah I BKSDA Provinsi Bengkulu tak menampik hal ini.
Kata Kepala Seksi Wilayah I BKSDA Provinsi Bengkulu, faktor utama kerusakan hutan adalah pemicu utama binatang buas seperti harimau memasuki pemukiman dan perkebunan penduduk.
BACA JUGA : Ssst..! 32 Ribu Lebih HPT di Mukomuko Dikuasai 3 Perusahaan
“Ini yang lebih besar pengaruhnya, sebab kerusakan habitat harimau yang merupakan kawasan hutan di wilayah kabupaten mukomuko.” pungkasnya. (**).