BKSDA Provinsi Bengkulu Sebut, Masyarakat Bisa Lakukan Ini Dalam Situasi Seperti di Kecamatan Malin Deman

Foto : BKSA Resort Mukomuko bersama unsur lainnya saat mengedintifikasi keberadaan harimau di wilayah Kecamatan Malin Deman Kabupaten Mukomuko Provinsi Bengkulu melalui jejaknya, Rabu (19/02/2025). (HARIAN SEMARAK BENGKULU /Abdul Manan).

MUKOMUKO, HARIAN SEMARAK BENGKULUBalai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Bengkulu terus berupaya mengatasi konflik negatif antara bintang buas dengan manusia.

Berbagai langkah telah dan akan dilakukan oleh unit pelaksana teknis dari Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem pada Kementerian Kehutanan Republik Indonesia ini.

BACA JUGA : Konflik negatif manusia dengan harimau

BACA JUGA : Ada Jejak Diduga Bekas Harimau di Jalan Poros Desa Talang Arah – Semambang Makmur Mukomuko

Upaya yang dilakukan diantara adalah dengan mengedukasi masyarakat untuk tetap menjaga kelestarian alam yang merupakan habitat alami harimau.

Dengan terjaganya habitat alami satwa dilindungi ini, dapat memperkecil resiko konflik negatif antara bintang buas dengan manusia yang terjadi akhir – akhir ini di Kabupaten Mukomuko.

Namun demikian, BKSDA Provinsi Bengkulu tetap berkomitmen dan terus berupaya mengatasi konflik ini.

BACA JUGA : BKSDA Sebut, Pembukaan Hutan Untuk Lahan Perkebunan Picu Harimau Masuk ke Permukiman Penduduk

BACA JUGA : BKSDA Bengkulu Komitmen Tangani Konflik antara Harimau dengan Manusia di Kabupaten Mukomuko

Langkah awal yang telah dilakukan oleh BKSDA Provinsi Bengkulu setelah salah satu warga Desa Semambang Makmur Kecamatan Malin Deman Kabupaten Mukomuko Provinsi Bengkulu bernama Hendri bertemu dengan harimau saat pulang dari Kecamatan Ipuh, Senin (17/02 /2025) adalah mengedukasi masyarakat untuk sementara waktu mengkamlndangkan hewan ternak.

Kemudian melakukan pengusiran satwa dilindungi itu petasan dan meriam bambu, sebab cara ini untuk memberi efek kejut sehingga harimau menjauhi perkampungan masyarakat. Tidak hanya itu, metode ini kadang ini efektif dan bisa berhasil sampai 6 bulan.

BACA JUGA : BKSDA Provinsi Bengkulu Akan Usir Harimau di Mukomuko dengan Metode Ini

Lalu memasang box trap atau perangkap untuk harimau. Ini dilakukan setelah tim menganalisis keberatan satwa dilindungi itu di daerah ini.

Tidak hanya itu, langkah ini berdasarkan permintaan masyarakat dan memberikan dampak psikologis kepada warga.

Teranyar, BKSDA Provinsi Bengkulu meminta masyarakat tetap waspada

BACA JUGA : BKSDA Resort Mukomuko Pasang Box Trap Harimau di Kecamatan Malin Deman

Hal ini disampaikan oleh Kepala BKSDA Provinsi Bengkulu, Hifzon Zawahiri, S.E melalui Kepala Seksi Wilayah I, Said Jauhari kepada hariansemarakbengkulu.com, Rabu (19/02 /2025).

Kepala Seksi Wilayah I, BKSDA Provinsi Bengkulu minta, masyarakat yang beraktivitas di kebun sementara waktu ini tidak sendirian.

Kemudian, mengurangi aktivitas malam hari di luar rumah dan membawa petasan jika beraktivitas di luar rumah.

BACA JUGA : Dinas PMD Kabupaten Mukomuko Minta, Pemdes Siapkan Anggaran untuk Stunting

“Kalau ke kebun tidak sendirian, baiknya berkelompok. Kurangi aktivitas di malam hari. Kemudian masyarakat bisa membawa petasan untuk efek bunyi-bunyi an agar harimau menjauh dari perkebunan masyarakat.” demikian Kepala Seksi Wilayah I, BKSA Provinsi Bengkulu. (**).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *