Nasir Ahmad – Ketua Tim Pemenangan pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Mukomuko Provinsi Bengkulu, Sapuan dan Wasri
HARIAN SEMARAK BENGKULU, MUKOMUKO – Ketua tim pemenangan pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Mukomuko Provinsi Bengkulu, Sapuan dan Wasri, Nasir Ahmad mengakui, pihaknya sempat akan melaporkan kepala Desa Maju Makmur Kecamatan Penarik, Heris ke Bawaslu Mukomuko.
Hal ini disampaikan Nasir, kepada hariansemarakbengkulu.com, Selasa (01/10/2024). Kata dia, kemarin (Senin, 30/09/2024) pihaknya menerima laporan adanya intimidasi yang dilakukan oleh kepala Desa Maju Makmur kepada pemilik rumah yang akan digunakan oleh calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Mukomuko yang akan menggelar kampanye.
BACA JUGA : Wisnu Hadi Resmi Jabat Wakil Ketua I DPRD Mukomuko
BACA JUGA : Ini Nomor Urut Calon Bupati dan Wakil Bupati Mukomuko di Pilkada Serentak 2024
“Itu saya klarifikasi sendiri (berita yang terbit). Setelah kami lakukan konfirmasi dan sebagainya, dan dengan pertimbangan yang matang, kita ini kan ingin pemilu damai. Kalau bisa seluruh elemen. Hal – hal yang kecil yang dapat mempengaruhi kerukunan. Jadi kami tidak akan melapor apapun, “kata Ketua tim pemenangan pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Mukomuko Provinsi Bengkulu, Nasir Ahmad, Senin (01/10/2024).
Nasir menjelaskan, tim pemenangan Sapuan Wasri menyarankan Bawaslu Mukomuko kemungkinan ada hal – hal ketidaktahuan Kades dan unsur – unsur pimpinan lainnya tentang peraturan perundang-undangan yang berlaku.
BACA JUGA : Biaya Sertifikat Program PTSL di Mukomuko Dibebankan Kepada Masyarakat, Ini Besaranya
BACA JUGA : Hari Pertama Pendaftaran, Bupati Mukomuko 2 Periode Datangi Gedung KPU
“Cuma kami menyarankan kepada Bawaslu (kemarin) kemungkinan ada hal – hal ketidaktahuan Kades dan – unsur unsur pimpinan lain, tentang peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pihak Kades dan aparat lain, melakukan tindakan di luar peraturan perundang-undangan,” terang Ketua tim pemenangan pasangan Sapuan Wasri.
Menurut Nasir, informasi adanya penolakan kampanye Sapuan Wasri berasal dari teman-teman di bawah.
“Itu informasi dari teman – teman dibawah. Setelah kami lakukan pengembangan tentang informasi tersebut, termasuk konfirmasi dengan Kades, ternyata tidak ada intimidasi,” tuturnya.
Nasir juga memastikan, informasi adanya penolakan bukan koordinator Kecamatan (Korcam) maupun Koordinator Desa (Kordes). Namun, didapat dari masyarakat.
” Itu (informasi) dari masyarakat yang di sana. Bukan. Informasi bukan dari tim (korcam dan kordes) di lapangan,” jelasnya.
BACA JUGA : Tim Gabungan Evakuasi Buaya Sepanjang 4,5 Meter
Nasir juga menyampaikan, tim, mendapat informasi adanya penolakan kegiatan kampanye.
“Ternyata, di rumah yang akan dilakukan kegiatan kampanye, ada anggota keluarganya yang sakit. Iya, itu setelah di klarifikasi,” kata dia.
“Iya, rencananya (Kades) mau dilaporkan ke Bawaslu. Tapi enggak jadi setelah dikonfirmasi. Belum cukup bukti.” pungkasnya. (**).