Dinas P2KBP3A Mukomuko Sebut, Jumlah Aseptor Tahun 2024 Melebihi Target

Foto : Plt Kepala Dinas P2KBP3A Kabupaten Mukomuko Provinsi Bengkulu, Bakhtiar Sofyan, SH. (HARIAN SEMARAK BENGKULU /Bambang Saputra).

MUKOMUKO, HARIAN SEMARAK BENGKULU Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kabupaten Mukomuko Provinsi Bengkulu menyebut, target aseptor tahun 2024 melebihi target.

Plt Kepala Dinas P2KBP3A Kabupaten Mukomuko Provinsi Bengkulu, Bakhtiar Sofyan, SH melalui Kepala Bidang (Kabid) Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera, Andi Sutrisno, menjelaskan, akseptor adalah pasangan usia subur yang menggunakan alat atau cara kontrasepsi untuk mencegah kehamilan.

BACA JUGA : Warga Mukomuko Ditemukan Tewas Diduga Diterkam Harimau Saat ‘Ngarit’

Kata Kabid Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera, target perolehan peserta aseptor tahun 2024 sebanyak 1200 aseptor.

“Target aseptor sebanyak 1200. Dari data Tim Keluarga Berencana Keliling (TKBK), dalam pelayanan yang kami lakukan, tercatat pemasangan alat kontrasepsi (KB) gratis ada 1467 akseptor baru. Iya, melebihi target,” kata Kabid Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera, Senin (17/03/2025).

Kabid mengungkapkan, 1467 aseptor baru ini, diperoleh dari pelayanan gratis yang dilaksanakan di 17 Puskesmas yang ada di Kabupaten Mukomuko.

BACA JUGA : DPMD Mukomuko Ungkap Status ASN yang Menjadi BPD

BACA JUGA : Dinas Dukcapil Mukomuko Hentikan Pelayanan di Kantor Camat Ipuh

“Benar. Aseptor baru ini hasil pelayanan KB gratis yang diikuti oleh warga di 17 Puskesmas,” terang Kabid.

Alat kontrasepsi yang banyak diminati oleh masyarakat pengguna adalah implan atau lebih dikenal dengan sebutan susuk.

Kata dia, ada 2 metode untuk mencegah kehamilan, yakni menggunakan alat seperti Pil KB, Kondom, Spiral (IUD), Implan, Suntik KB dan metode kontrasepsi sederhana tanpa alat, seperti Amenorhoe Laktasi (MAL) dan Coitus Interuptus.

BACA JUGA : Pengusaha Asal Kabupaten Mukomuko Akui Kuasai Ratusan Hektare HPT

“Kalau tahun 2024, alat kontrasepsi yang banyak diminati adalah susuk. Iya, jumlahnya mencapai 492 orang dari 1467. Kemudian PIL sebanyak 478 dan suntik sebanyak 288 orang serta kondom sebanyak 145 orang dan sisanya sebanyak 64 orang menggunakan IUD (spiral), “ujar Kabid.

Kabid menyampaikan, lonjakan peserta aseptor ini lantaran tingginya minat masyarakat yang ada di daerah ini untuk mengikuti program keluarga berencana.

Kabid mengungkapkan, banyak program yang ada di P2KBP3A, diantaranya dengan menggalakan KB Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) dengan menggunakan empat jenis alat kontrasepsi yaitu, Implan, IUD, MOW, dan pelepasan IUD.

“Ada 322 akseptor yang tersebar di 15 Kecamatan. Insya allah, tahun ini jumlah (akseptor) lebih banyak.” pungkasnya. (**).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *