Foto : Wakil Ketua I DPRD Kabupaten Mukomuko Provinsi Bengkulu, Wisnu Hadi, SE – Cipto Yuono
HARIAN SEMARAK BENGKULU, MUKOMUKO – Wakil Ketua (Waka) I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah atau DPRD Kabupaten Mukomuko Provinsi Bengkulu, Wisnu Hadi, SE mengajak seluruh masyarakat di daerah ini untuk melupakan perbedaan yang ada pasca pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak tahun 2024.
Menurut Waka I DPRD Kabupaten Mukomuko, perbedaan dalam menentukan pilihan merupakan hal yang biasa dalam kontestasi. Namun dengan, Ia tidak setuju jika perbedaan tersebut berlanjut usai pesta demokrasi.
BACA JUGA : DPRD Bisa Usulkan Pemberhentian Bupati
Dijelaskan Kata Waka I, perbedaan yang terjadi usai pilkada dapat menimbulkan ketidakharomonisan dan dapat menciptakan perselisihan di tengah masyarakat.
Dia menegaskan, pentingnya menghapus perbedaan yang sempat terjadi selama proses pemilihan.
“Beda pilihan itu biasa. Yang enggak biasa itu, pesta demokrasi sudah selesai tapi perselisihan masih berlanjut,” kata Waka I DPRD Mukomuko, Minggu (08/12/2024).
BACA JUGA : Pemerintah Kota Bengkulu Aspal Jalan di Simpang Lampu Merah Kampung Bali
Wisnu mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersatu dan bersama-sama membangun Kabupaten Mukomuko ini pasca Pilkada.
“Pilkada sementara, Bekawan selamanya. Saat ini, sudah tidak ada lagi nomor 01, 02, 03 atau nomor 04. Kita semua adalah satu masyarakat Kabupaten Mukomuko yang memiliki tujuan sama, yakni membangun daerah ini menjadi lebih baik. Mari kita junjung tinggi semangat persatuan,” ujar Wisnu.
Pilkada, terang Wisnu, hanyalah proses demokrasi untuk memilih pemimpin, sedangkan tugas utama masyarakat adalah bersama-sama memastikan pembangunan di Kabupaten Mukomuko berjalan dengan baik.
BACA JUGA : Ini Kelurahan Cinta Statistik di Kota Bengkulu
“Jangan ada lagi friksi-friksi di antara masyarakat. Kita harus bersatu untuk mengawal kinerja pemerintahan saat ini dan terus berupaya untuk menjadikan Kabupaten Mukomuko lebih baik lagi di bawah kepemimpinan yang baru,” terang Wisnu
Wisnu juga mengingatkan agar situasi tetap kondusif hingga proses pelantikan berlangsung dan selamat proses roda pemerintahan berjalan. Kata dia, stabilitas dan harmoni di tengah masyarakat menjadi prioritas untuk memastikan transisi kepemimpinan berjalan lancar. (**).