Foto : Kolam renang yang ada di Desa Arga Jaya Kecamatan Air Rami Kabupaten Mukomuko Provinsi. (HARIAN SEMARAK BENGKULU /Abdul Manan).
MUKOMUKO, HARIAN SEMARAK BENGKULU – Pemerintah Desa (Pemdes) Arga Jaya Kecamatan Air Rami Kabupaten Mukomuko Provinsi akan fokus dalam pengembangan wisata. Hal ini disampaikan oleh Kepala Desa (Kades), Janu Sutopo, Selasa (18/02/2025).
Kepala Desa Arga Jaya menyampaikan, tahun ini jumlah anggaran pendapatan dan belanja desa atau APBDes tahun anggaran 2025 sebesar Rp 1.303.790.000, -. Jumlah tersebut, berasal dari Dana Desa (DD) sebesar Rp. 846.060.000, – dan Alokasi Dana Desa (ADD)sebesar Rp. 457.730.000, –
“APBDes Arga Jaya tahun 2025 sebesar Rp 1.303.790.000, dengan rincian DD sebesar Rp. 846.060.000, – dan ADD. sebesar Rp. 457.730.000,” kata Kepala Desa Arga Jaya, Selasa (18/02/2025).
Dijelaskan Kades, tahun ini, Pemdes Arga Jaya akan fokus kepada pengembangan sektor wisata,seperti kolam bermain anak dan jembatan layang kolam.
“Kita fokus pengembangan sektor wisata, yakni kolam bermain anak dan jembatan layang kolam, revitalisasi embung dan pembangunan tribun bola volly,” jelasnya.
Untuk penyaluran APBDes, ujar Kades, pihaknya berpedoman kepada undang-undang nomor 62 tahun 2024 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Selain itu, terang Kades, beberapa peraturan lain yang mengatur penggunaan DD seperti peraturan menteri keuangan (PMK) nomor 108 tahun 2024 tentang pengalokasian DD, Permendesa PDT nomor 2 tahun 2024 tentang petunjuk operasional atas fokus penggunaan DD tahun 2025.
“Regulasi lain yang berkaitan dengan DD adalah undang-undang nomor 6 tahun 2014 tentang desa dan PP nomor 60 tahun 2014 tentang dana dan aturan lainnya,” bebernya.
Kades Arga Jaya mengungkapkan, ada 2 jenis pengalokasian anggaran, yakni earmark dan non earmark.
Dana earmark, kata Kades, adalah dana yang penggunaannya sudah ditentukan oleh pemerintah pusat. Sedangkan dana non-earmark adalah dana yang penggunaannya ditentukan oleh pemerintah desa melalui musyawarah desa atau Musdes.
“Dana earmark itu diutamakan penggunaannya untuk mendukung penanganan kemiskinan ekstrem dengan penggunaan DD paling tinggi 15 persen. BLT-DD, penguatan desa yang adaptif terhadap perubahan iklim, peningkatan promosi dan penyediaan layanan dasar kesehatan skala desa termasuk stunting, dukungan program ketahanan pangan, pengembangan potensi dan keunggulan desa, pemanfaatan teknologi dan informasi untuk percepatan implementasi desa digital, pembangunan berbasis padat karya tunai dan penggunaan bahan baku lokal dan program sektor prioritas lainnya di desa,” kata Kepala Desa.
“Kalau dana non earmark ini digunakan untuk mendanai program sektor prioritas desa, seperti pembangunan infrastruktur jalan usaha tani, rabat beton dan lainnya.” pungkasnya.
Diketahui, jumlah DD tahun ini sebesar Rp 71 triliun. Dana ini digunakan untuk berbagai program, seperti, pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat, pembangunan infrastruktur desa, pengembangan ekonomi lokal, partisipasi aktif masyarakat, energi terbarukan dan pelestarian lingkungan
mitigasi bencana.
Sedangkan di Kabupaten Mukomuko Provinsi Bengkulu, alokasi dana desa tahun 2025 ini sebesar Rp 119 miliar untuk 148 desa. (ADV /**).